Film Title : My Girlfriend is a Gumiho
Also known as : 내 여자친구는 구미호 / Nae Yeojachinguneun Gumiho
Artist Name : Lee Seung Ki | Shin Min Ah | No Min Woo | Park Soo Jin
Language : Korean
Subtitles : Indonesian
Episode : 16
Quantity Disc : 3 Disc
Genre : (romance) (comedy)
Synopsis:
Gu Mi-ho menunggu dengan sabar di luar gedung kampus. Dia terlihat
sangat cantik dan segar. Setelah dia melihat sosok Cha Dae-woong, dia
melambai dan memangil pemuda itu dengan semangat. Dae-woong di sisi
lain, sama sekali tidak senang melihat keberadaan Mi-ho. Dae-woong
berbalik dan berpura-pura sedang menelpon lalu menuju arah yang lain.
Menjadi sosok yang punya kekuatan supernatural ada untungnya. Kecepatan
contohnya. Mi-ho muncul dari arah yang berlawanan dan dia menerima
alasan kenapa Dae-woong tidak melihatnya. Mi-ho berkata dengan sungguh2,
“Yah, aku yakin kalau kau tidak ingin mati, kau pasti sudah berbohong
dan berpura-pura tidak mendengarku. Benar kan?” Ancaman ini tidak
sungguh2 tapi ancaman inilah yang dipakai Gu Mi-ho dalam hubungan
mereka. Dia tidak ragu menggunakannya bila itu perlu.
Mi-ho
menarik tangan Dae-woong menuju ke ‘penemuannya yang sangat spesial’
sedangkan semua pria di kampus mulai tergila-gila pada Mi-ho. Tampilan
seorang Serigala Berekor Sembilan memang cantik. Tambahan pula, dia
punya aura yang bisa menarik banyak pria. Begitulah, Dae-woong membuat
iri pria lainnya… hanya saja, Dae-woong menginginkan hal yang berbeda.
Dengan senang, Mi-ho menunjukkan penemuan barunya: sebuah restoran yang
melayani daging sapi segar yang baru dipotong. Mi-ho benar2 ingin makan
daging sapi segar. Ini adalah kegiatan rutin buat mereka tapi hari ini
Dae-woong bertahan – tidak! Dia tidak boleh makan daging sapi!
Terhadap penolakan ini, Mi-ho menaikkan alisnya seolah-olah ingin
berkata, “Oh benarkah?” kemudian dia bersandar lebih dekat untuk
berbisik, “Lalu, aku akan memakanmu.” Itu membuat Dae-woong yang
pengecut sangat ketakutan. Mi-ho mulai berceloteh lagi, “Serigala,
serigal apa kabar? Aku makan nasi. Apa yang kau makan bersama nasi itu?
Beberapa lauk pauk Dae-woong!” Mi-ho dengan bercanda bertanya, “Apakah
dia mati? Apakah dia hidup?” Dae-woong menelan ludah dengan ketakutan.
Mi-ho mengumumkan dengan gembira, “Dia hidup!” Dia berlari dengan
riangnya untuk makan daging sapi.
Jadi bagaimana semuanya bisa
seperti ini? Mari kita lihat sekarang. Dae-woong merekam sebuah video di
sekolah silat dengan bantuan dana dari Sun-nyeo dan kawan2nya.
Berlawanan dengan adegan pembukaannya, disini Dae-woong menggunakan
tenaga yang besar untuk menukik ke seberang tempat latihan lalu
mengacungkan pedang dengan gaya mengancam. Dia melakukan ini dengan
harapan untuk memasukkannya ke internet agar menjadi cerita yang
terkenal.
Seluruh anggota dalam grup itu menuruti saja kata2
Dae-woong dan Dae-woong jelas2 menikmati menjadi pemimpin. Dia juga
punya sifat manja anak kaya misalnya seperti waktu dia membelikan semua
orang es krim seolah-olah yang melakukan itu adalah bintang besar yang
mentraktir para staffnya. Dae-woong juga membual tentang peran dalam
film yang hampir dia dapatkan. Dia adalah finalis-nya dan audisinya
untuk film berikutnya akan segera tiba.
Dae-woong membawa
teman2nya, Sun-nyeo dan Byung-soo, ke salon rambut kakeknya dsan
berjanji untuk memberikan mereka kriting gratis. Dia sendiri ingin agar
rambutnya dibenahi untuk persiapan audisinya yang berikutnya. Jeleknya,
manajer menelpon kakek, yang marah pada Dae-woong karena merusak
statusnya sebagai cucu pemilik salon, lagi. Dae-woong berpikir cepat dan
kali ini mengatakan kalau dia akan membayar. Kemudian, Dae-woong kabur.
Dae-woong mengebut dengan motor barunya yang mencolok. Motor yang
dibeli dengan uang sekolah yang diberikan oleh kakek – siapa yang perlu
pendidikan kalau kau akan menjadi bintang film? Akan tetapi, polisi
menghentikan Dae-woong sebab kakek melaporkan bahwa motor itu curian
jadilah Dae-woong ditangkap untuk dimasukkan ke penjara. Dimana
kekhawatiran Dae-woong yang terbesar muncul: di dalam penjara rambutnya
akan dikeriting!
Bibi Min-sook membayar jaminan agar Dae-woong
bisa keluar dari penjara. Dia membela Dae-woong sebab bibi bisa bersikap
lebih toleran ketimbang ayahnya (kakek Dae-woong). Akan tetapi, kakek
diwajibkan untuk bisa mengubah perilaku cucunya dan mengumumkan kalau
dia akan mengirim Dae-woong ke akademi displin untuk mendapatkan
pendidikan. Kakek meminta Dae-woong untuk mendaftar ulang di sekolah.
Dae-woong protes – bagaimana dengan audisinya? Kakek tidak berubah
pikiran dan berkata bahwa sampai Dae-woong menjadi seseorang (yang lebih
matang), dia dihukum. Kakek serius dan dia bahkan tidak akan membiarkan
Dae-woong lepas dari genggamannya meski itu untuk pipis sekalipun.
Dae-woong menawarkan satu sepatunya sebagai jaminan kalau dia tidak
akan kabur dan itu memberikan Dae-woong sedikit ruang ketika mereka
beristirahat di stasiun peristirahatan.
Dae-woong bersembunyi di sebuah tong sampah kosong, jadi saat kakek
datang untuk mencarinya, kakek berpikir kalau Dae-woong kabur lewat
jendela. Kakek berteriak dengan putus asa sedangkan Dae-woong
mengendap-endap di belakang truk pengantar barang. Sukses dah!
Nah, sekarang untuk cerita asli sang Gumiho. Cerita ini diceritakan
oleh seorang biksu kepada pengunjung kuilnya saat dia mengacu ke sebuah
lukisan di dinding. Di atas lukisan dinding itu terdapat gambar seorang
wanita tua dan seekor serigala. Gambar itu menceritakan tentang Gumiho
yang ingin menjadi manusia.
Serigala di lukisan itu berubah
menjadi manusia dan inilah Mi-ho yang keluar dari lukisan. Dia hidup
tentu saja. Dia muncul di dunia dan mengambil wujud manusia serta hidup
di sekeliling manusia. Karena kecantikannya, dia membuat para pria
bertekuk lutut dihadapannya serta megap2 tidak bisa bernafas karena
saking kagumnya. Hal ini pasti terjadi kemanapun dia pergi.
Para pria menjadi gila karena Gumiho dan ini adalah masalah besar. Para
wanita tidak menyukainya. Mereka percaya kalau rahasia kecantikan Gumiho
ada di ekornya yang berjumlah sembilan. Mereka lalu berdoa pada wanita
yang ada dilukisan. Wanita itu adalah roh nenek moyang. Permintaannya
adalah agar ekor sang Gumiho dihilangkan.
Arwah nenek moyang
mendapati dirinya berada dalam sebuah konflik. Tapi akhirnya mendapatkan
ide. Dia percaya kalau semua ini akan berakhir bila dia mencarikn suami
untuk sang Gumiho. Seorang pria dipilih dan Gumiho siap untuk
melaksanakn pernikahannya.
Sayangnya, tidak ada seorang wanita
pun yang mau menyerahkan seorang pria ke genggaman Gumiho. Mereka
kemudian menyebarkan gossip kalau Gumiho memakan 100 hati manusia agar
bisa berubah menjadi manusia. Ini tentu membuat takut semua orang dan
pada hari pernikahannya, Gumiho ditolak. Roh nenek moyang memotong ekor
Gumiho dan mengurungnya selamanya di dalam lukisan selamanya. Sekarang
dia disana tanpa ekornya.
Setelah tersangkut di truk selama
beberapa saat, Dae-woong turun di sebuah jalanan pegunungan entah
dimana. Suasananya gelap dan hujan. Dia memberi sinyal pada sebuah mobil
untuk meminta tumpangan. Ternyata pengendara mobil itu adalah biksu
yang tadi. Dia membawa Dae-woong ke kuil untuk bermalam.
Dae-woong meminjam telpon biksu itu untuk menelpon bibinya, Min-sook.
Dia mencoba menebak-nebak nomer hp bibinya itu. Tapi sinyal di tempat
itu jelek sekali. Jadi, Dae-woong memegang telponnya dan berkelana ke
beberapa tempat untuk mencari sinyal yang lebih kuat. Dae-woong sampai
ke sebuah kuil terisolasi dimana lukisan Gumiho disimpan. Dae-woong
akhirnya mendapatkan sinyal tepat di luar kuil. Dia kemudian mencoba
menelpon bibinya lagi beberapa kali. Dia menelpon nomer yang salah tapi
yang terakhir meminta Dae-woong untuk tidak menutup telponnya. Jadi
Dae-woong tetap bisa online.
Orang terakhir yang ditelpon
Dae-woong ini membuat beberapa pernyataan keingintahuan. Seperti,
bagaimana Dae-woong terlihat lebih bagus kalau topinya dilepas. Dengan
marah2, Dae-woong melihat hp-nya – hp itu sudah mati tapi tetap ada
suara yang keluar dari hp itu. Apa yang terjadi? Dae-woong mencoba untuk
menyingkir. Akan tetapi, suara di hp itu memperingatkan kalau Dae-woong
pergi maka dia akan sangat marah. Suara itu punya tugas untuk Dae-woong
dan mengundangnya untuk masuk ke dalam.
Mi-ho menuntun
Dae-woong ke lukisan di dinding dan menyuruhnya untuk menggambar
sembilan ekor pada serigala di lukisan itu. Dae-woong tetap ketakutan
tapi Mi-ho menyuruhnya untuk cepat2. Jadi dengan terburu-buru, Dae-woong
menggambar sembilan ekor di serigala dalam lukisan itu. Ketika
Dae-woong menggambar, alam menjadi terganggu: kilat muncul dan anjing
penjaga menggong dengan keras. Biksu menyadari ada yang salah dan
bergegas ke kuil Gumiho.
Saat Dae-woong selesai menggambar,
Mi-ho akhirnya bebas dari lukisan itu. Dan tahu tidak, surga benar2
tidak suka ini. Badai membuat Dae-woong takut dan malah kabur dari
tempat itu. Dia berlari dan jatuh di bukit berbatu. Dia mendarat dengan
keras dan pingsan.
Mi-ho menemukan Dae-woong dan memandangnya
dengan penuh penasaran. Dae-woong tidak akan bangun jadi dia memutuskan
untuk menolong. Pria itu sudah membantu menggambarkan ekor di lukisan
dan sebaiknya Mi-ho juga membantunya. Mi-ho mendekat ke tempat Dae-woong
dan meniupkan energi mistis ke mulut Dae-woong. Energi ini disebut
‘manik-manik serigala’. Ketika Mi-ho melakukan itu, ekor-nya
berkilat-kilat dibawah cahaya bulan.
Pada pagi harinya,
Dae-woong bangun dengan posisi yang aneh – dia tersangkut di cabang
pohon yang tinggi. Dia hanya ingat bagian ketika terpeleset di bukit
berbatu di sisi gunung. Ketika Mi-ho mendekat, Dae-woong sama sekali
tidak mengenalinya. Bahkan tetap tidak kenal ketika Mi-ho memberitahunya
kalau mereka bertemu tadi malam.
Akan tetapi, beberapa frase
yang diucapkan Mi-ho memicu ingatan Dae-woong. Dia adalah gadis yang
ditelpon tadi malam itu. Dae-woong ketakutan sebab dia berpikir kalau
Mi-ho adalah hantu. Maka, dia menyentuh pipi Mi-ho dan akhirnya lega
karena ternyata dia manusia. Mi-ho menganggapnya sebagai pujian, “Apa
aku terlihat seperti manusia?” Sekarang, Dae-woong jadi marah sebab
mengira Mi-ho mengerjainya malam sebelumnya. Dia mengajak Mi-ho kembali
ke kuil itu untuk mengakui tentang lukisan yang sudah dia coret. Hal itu
dianggap Dae-woong sebagai vandalisme.
Mi-ho berbicara yang
sejujurnya tapi cerita itu begitu fantastik sehingga Dae-woong
mengartikannya sebagai cerita yang sangat manusiawi. Contohnya saja,
Mi-ho mengeluh kalau dia tidak suka kuil itu – dia dikurung disana oleh
seorang nenek dan baginya hal itu sangat membosankan. Dae-woong
mengartikan itu bahwa Mi-ho adalah pembuat masalah yang sedang menerima
hukuman.
Dae-woong bertanya sudah berapa lama Mi-ho dikurung di
dalam kuil. Mi-ho menjawab, “Lima ratus tahun.” Hal itu membuat langkah
Dae-woong terhenti dan meminta cerita lengkapnya. Mi-ho menceritakan
semuanya. Cerita tentang roh nenek moyang adalah cerita yang sangat
terkenal dan gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Gumiho. Jadi
Dae-woong berikir kalau Mi-ho mengarang cerita itu atau dia gila.
Mi-ho menjelaskan kalau dia juga sudah menolong Dae-woong. Alasan
kenapa Dae-woong tidak merasa sakit adalah karena Mi-ho memberianya
manik2 serigala yang sekarang ada di dada Dae-woong. Mi-ho mencari-cari
dibalik T-shirt Dae-woong untuk menunjukkan letak manik2 serigala itu
berada. Dae-woong menyingkirkan tangan Mi-ho sebab dia yakin gadis itu
pasti sudah gila. Dae-woong berkata kalau Mi-ho seharusnya punya ekor
sembilan dan Mi-ho menjawab kalau ekor2nya hanya muncul di bawah sinar
rembulan.
Cukup sudah. Dae-woong pergi sendiri. Dia mengarahkan
Mi-ho ke arah yang lain lalu berjalan pergi. Hanya saja, seekor babi
datang. Meski Dae-woong sangat ingin menyingkirkan gadis yang dia anggap
gila, tapi dia tidak bisa membiarkan gadis itu mati di tempat itu. Jadi
dia kembali untuk menjemput si serigala. Mi-ho sebenarnya tidak takut
pada binatang itu tapi Dae-woong menarik tangannya dan mereka pun mulai
lari.
Sementara itu, seorang misterius bernama Dong-joo,
Pemburu Gumiho, muncul di kuil. Dia merasakan gangguan yang terjadi dan
memeriksa kuil yang terisolasi. Dia bergumam kalau dia melakukan semua
pencegahan ini untuk memastikan kalau Gumiho tetap terkurung. Di kota
terdekat, Dae-woong berpisah dengan Mi-ho dan dia menjual sebuah kalung
untuk mendapatkan uang. Dia menduga kalau kakeknya membayar uang sekolah
maka dia bisa pulang ke rumah dengan selamat. Di rumah, kakek membayar
uang sekolah lalu berhenti untuk berpikir, “Tunggu. Apa ini artinya aku
kalah lagi kali ini?”
Dae-woong menelpon sekolahnya dan
mendapatkan konfirmasi yang artinya dia bebas kembali ke Seoul. Mi-ho
memanfaatkan telinganya yang tajam dan menguping setiap detail
percakapan Dae-woong lalu mulai mengikutinya. Dae-woong berpikir kalau
dia bisa mengabaikan Mi-ho dengan mudah sebab Mi-ho tidak tahu apa2
tentang dirinya. Jadi, ketika Mi-ho memanggil nama Dae-woong, anak kaya
ini terkejut. Mi-ho bahkan menguraikan data pribadi Dae-woong dan
meminta pemuda itu untuk mentraktirnya makan siang. Dae-woong terjebak
dengan gadis gila.
Dae-woong mengajaknya ke restoran panggang,
dimana Mi-ho tidak sabar untuk mencicipi daging setelah 500 tahun! Dia
hampir menggigit sepotong daging mentah tapi Mi-ho segera menahan
dirinya – dia telah bekerja keras untuk bisa tampil seperti manusia dan
makan daging mentah sangat tidak manusiawi.
Dae-woong mengejek
kepercayaan tentang dirinya yang seorang Gumiho. Dia mengatakan kalau
kakeknya sering meminta dirinya untuk bisa bersikap seperti manusia.
Itulah satu2nya kesamaan mereka. Dae-woong bertanya tentang keluarga
Mi-ho dan dia menjawab kalau dia tidak punya siapa-siapa. Itu membuat
Dae-woong langsung bersimpati pada Mi-ho.
Dae-woong permisi
untuk pergi ke kamar mandi tapi sebenarnya dia berencana untuk kabur.
Dia sudah merencanakan ini sejak membelikan makan siang untuk Mi-ho.
Saat Dae-woong tidak kembali juga, Mi-ho berinisiatif untuk mencari
pemuda itu – hanya, dia terkagum melihat semua kursi yang ada di kamar
mandi. Dia membuka sebuah tempat duduk dari porcelain, terpesona pada
kecantikan benda itu dan memutuskan kalau itu adalah sumur. Dan
kebetulan dia sedang haus…
Untungnya, Mi-ho memutuskan
kalau itu sumur yang indah tapi tidak bersih. Daging adalah masalah yang
lain. Saat dia memasukkan daging itu ke mangkuk, dia secara tidak
sengaja menjatuhkannya.
Mi-ho menyentuh daging itu tapi kemudian dia menangkap bau para
pengejarnya (biksu, Dong-joo, dan polisi) di udara dan memutuskan untuk
kabur.
Dong-joo mendengar kalau gadis itu di resto itu bersama
seorang pria muda – yang ciri2nya sama dengan pria yang menginap di kuil
– dan menebak kalau mereka bersama. Saat Dong-joo sudah bisa
memperbaiki hp biksu yang rusak, dia bisa siapa yang ditelpon pemuda itu
dan mulai melakukan pelacakan. Jujur saja, Dong-joo belum pernah
bertemu dengan Gumiho itu tapi dia yakin dia akan bisa melacaknya dari
kecantikan dan auranya.
Bibi Min-sook masuk ke dalam lift dan
kentut. Tapi dia panik waktu seorang pria misterius masuk ke dalam lift
juga padahal bau kentutnya bibi belum hilang. Tapi pria misterius itu
berusaha untuk tidak memedulikan bau itu. Dan ketika dua wanita masuk ke
dalam lift dan megap2 karena tidak bisa bernafas, sang pria misterius
mau mengaku kalau dialah yang kentut dan meminta maaf. Min-sook sangat
tersentuh pada sikap ini dan membungkuk untuk mengucapkan terima kasih.
Pria itu malah merasa kalau Min-sook sangat menarik.
Dae-woong
sangat ingin menggunakan bus berikutnya untuk kembali ke Seoul, hanya
dia diikuti oleh Mi-ho. Dae-woonr berpikir kalau Mi-ho membuntutinya
selama ini dan tidak percaya pada penjelasan Mi-ho kalau dia mengikuti
Dae-woong lewat baunya. Mi-ho mengatakan, “Aku menyukaimu. Aku akan
mengikutimu.”
Sekarang Dae-woong sangat putus asa dan menuduh
Mi-ho sebagai penguntit, tipe orang yang sangat akrab dengannya sebab
orang selalu menempel padanya karena uangnya. Dae-woong juga menyindir
cerita Mi-ho dan mengejek penejelasan kalau dia adalah Gumiho. Kekejaman
ini membuat Mi-ho sakit hati. Dae-woong kemudian berbalik untuk pergi
dari sana. Dengan nada yang tajam, Mi-ho bersumpah akan membuat
Dae-woong percaya padanya, “Lalu, kau mati.”
Dae-woong naik bus
untuk pergi ke Seoul dan langsung menuju sekolah laga. Tapi dia tetap
merasa takut dan membayangkan kalau Mi-ho mengintai di setiap sudut.
Yang membuatnya tenang adalah dia bertemu dengan teman2nya, Sun-nyeo dan
Byung-soo. Sun-nyeo jelas ingin membuat Dae-woong senang dan memberikan
kunci gedung pada Dae-woong jadi dia bisa bermalam disana.
Baru sekaranglah, Dae-woong melihat luka di punggungnya yang terlihat sangat menyakitkan. Dia tidak memperhatikannya
sebab luka itu tidak terasa sakit. Tiba2 Dae-woong ingat pada
penjelasan Mi-ho tentang kekuatan manik2 serigalanya. Dae-woong mulai
mengatakan pengalaman anehnya pada Byung-soo dimana dia bertemu dengan
seorang gadis aneh yang mengatakan kalau dirinya adalah Gumiho. Lalu,
dia ingat kalau dia sudah berjanji tidak akan mengatakan pada siapa2
kalau Mi-ho adalah Gumiho. Byung-soo memperingatkan Dae-woong (setengah
bercanda) bahwa jika Gumiho memintamu untuk tidak mengatakannya maka kau
sebaiknya tidak mengatakannya atau mati.
Dae-woong mencoba
untuk mengabaikan fakta itu dan mulai mengambil gambar. Tapi ketika bola
mulai menjauh darinya, bola itu malah mendekat lagi. Dia meyakinkan
dirinya kalau bola itu hanya terpental. Tapi semua bola mulai
menggelinding sendiri!
Dari kegelapan munculah Mi-ho yang
mengikuti Dae-woong ke tempat itu lewat baunya, seperti yang dia
janjikan beberapa waktu yang lalu. Dengan gugup, Dae-woong memberikan
acungan jempol lemah atas kemampuan Mi-ho dan Mi-ho mengingatkan
Dae-woong kalau dia adalah Gumiho. Mi-ho melihat ke langit dan
mengatakan kalau bulan akan muncul. Sekarang, dia baru bisa membuktikan
semuanya pada Dae-woong.